![]() |
Mobil Polsek Kwadungan Mengevakuasi Anak-Anak Sekolah (Photo By Ahmad Annam) |
Suryajagad.Net – Curah hujan yang terjadi dari kemaren siang hingga
tengah malam cukup lebat, menyebabkan debit air Bengawan Madiun meluap kembali.
Area persawahan yang ditanam padi yang belum sempat dipanen sudah ada yang
terendam banjir.
Dari pantauan Suryajagad.net,
wilayah yang sudah terendam banjir meliputi, Jalan raya menuju ke Kecamatan
Kwadungan, tepatnya di Desa Purwosari sudah terendam hampir 50 cm. Sementara
itu untuk wilayah Desa Banjaransari, Bendo, Ngompro, air masih belum sampai
menggenangi jalan. Sedangkan untuk di Desa Waruk Tengah, Kecamatan Pangkur,
Ngawi. Sebagian rumah warga sudah ada yang terendam dan debit air bengawan Madiun makin bertambah.
“Hujan yang turun dari kemaren
siang hingga tengah malam, memang cukup deras disertai petir. Dari semalam
sudah menduga bila hujan terus begini dan hampir merata di wilayah Ponorogo,
Madiun, Ngawi. Bengawan Madiun dipastikan airnya meluber kembali,” terang
Partono warga Desa Banjaransari saat memantau kondisi debit air Bengawan Madiun
di Dusun Barahan. Senin pukul 05:30 WIB (10/10/2016)
Sementara menurut salah satu tokoh masyarakat Desa Bendoyang
enggan disebutkan namanya, dengan diberlakukan UU No.6 tahun 2014 dan
berakhirnya PNPM Mandiri Perdesaan ,pada tahun 2015, sebagai pengelola dana
pinjaman (bergulir), UPK-Unit Pengelola Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. UPK
Kecamatan Padas menyerahkan bantuan korban banjir di Desa Bendo, Mie Insatan 20
Kardus dan 1 Kwintal beras yanga akan dibagikan untuk 325 warga.
“Alhamdulillaah dari Unit
Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Padas, telah menyerahkan bantuan 20 kardus Mie Insatan dan beras 1 Kwintal,. Dikarenakan
warga Desa Bendo yang mengalami kebanjiran sebanyak 325 orang, bantuan tersebut
masih kami tahan dulu, berharap akan ada tambahan bantuan dating,” jelasnya.
(Byaz)