Suryajagad.Net - Demi menjaga predikat Kota Santri supaya terus
melekat dihati masyarakat, Pemkab Jombang melalui Dinas Pendidikan Kabupaten
Jombang mencanangkan sebuah program massal yakni pelatihan metode Qur’any bagi
Guru Mulok dan Guru PAI diseluruh SD dan SMP dibawah naungannya.
Nama Jombang
dikenal oleh berbagai lapisan masyarakat baik nasional maupun internasional
sebagai Kota Santri karena banyak tokoh dilahirkan disini. Gus Dur salah
satunya. Santri sekaligus cucu pendiri pesantren Tebu Ireng yang terkenal itu
KH Hasyim Asy’ary, pencetak generasi Qur’any.
Setelah sukses dengan pelatihan
metode Qur’any bagi guru mulok SD/SMP kini dilanjutkan pelatihan bagi guru PAI
tingkat SD/SMP sekabupaten Jombang. Dalam pidato pembukaannya dihadapan lebih
dari 150 guru PAI tingkat sekolah dasar.
Kepala dinas pendidikan Jombang
melalui Kabid Dikdasmen menjelaskan bahwa mulok dan guru PAI diharuskan untuk
belajar metode Qur’any yang dianggap metode paling mudah dalam menguasai
baca,tulis dan terjemah Al-Qur’an. Kemudahan metode ini yang kemudian
menjadikan Diknas Jombang menjalin kerjasama dengan IPdI (Ikatan Pendidik
Imtaq) Gayungsari Surabaya sebagai tim fasilitator dan tim ahlinya. Senin
(17/10/2106) kemaren.
Ketua tim fasilitator IpdI,Ustadz
Sya’rony Hasan MPdi menuturkan bahwa, dalam dua hari pelatihan ini guru PAI
diaharapkan mampu mengajari anak-anak didiknya baca,tulis dan terjemah
Al-Qur’an secara mudah praktis dan menyenangkan.
Diharapkan antara guru mulok dan
guru PAI mempunyai peran yang kuat terhadap teori dan praktek keagamaan anak
didik. Sehingga menjadi kerjasama
sinergis seiring dan sejalan demi terciptanya generasi yang paham Al-Qur’an dan
menjalankannya dalam keseharian sebagai pedoman dan gaya hidup.
Diselenggarakan di Kota Batu Malang
pelatihan metode Qur’any dilaksanakan empat gelombang menyeluruh bagi guru PAI
di tingkat SD dan SMP dalam suasana sejuk dan menyenangkan.
Pewarta : Ahmad Annam
Editor : Byaz