Suryajagad.Net – Di era kehidupan yang sedang dijalani saat ini biaya hidup makin mahal. Roda waktu bisa saja menggilas kasar
apapun yang tak lagi sesuai pola jaman. Hidup
di jaman sulit dituntut memiliki sifat kreatif. Harus memiliki kemampuan untukmenciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda atau kemampuan kreatif dan inovatif.
Seperti yang dilakukan Gito (40) biarpun
kesenian sekaligus profesi itu kini tak terlalu dihiraukan masyarakat, Warga
Barat, Magetan ini tetap setia berperan menjadi tukang patri perhiasan.Berbekal
pengalaman saat dulu bekerja di toko emas, memberanikan diri berwiraswasta
mandiri menjadi tukang patri emas.
Ditemui di pasar Pilang, Desa Ngompro,
Pangkur, Ngawi. Tangan Gito (40) piawai menelisik permukaan perhiasan yang
perlu disentuh patri. Matanya mencermati setiap lekuk perhiasan di depannya.
Sekian tahun sudah dia bertahan menjadi tukang patri perhiasan di pasar Pojok,
Kwadungan dan Pasar Pilang wilayah Kecamatan Pangkur, Ngawi. Kamis Pahing (19/10/2016)
kemaren.
“Usaha dibidang jasa patri emas
ini sudah lama saya geluti semenjak mengundurkan diri dari bekerja di toko emas
. Berbekal pengalaman mematri perhiasan emas, memberanikan diri untuk berdikari
hingga saat ini dan mampu dijadikan tumpuhan hidup keluarga, “ tutur Gito.
Menekuni sebuah kewirausahaan dituntut memiliki kemampuan kreatif dan inovatif. Tidak ada seorangpun yang mau gagal. Bahkan tidak ada orang yang merancangkan kegagalan singgah di hidupnya. Namun terkadang kita perlu memiliki sedikit kisah tentang kegagalan hidup, supaya berkaca dari kegagalan dan mengambil langkah yang lebih cerdas untuk membenahi kehidupan kita. (Byaz)
Menekuni sebuah kewirausahaan dituntut memiliki kemampuan kreatif dan inovatif. Tidak ada seorangpun yang mau gagal. Bahkan tidak ada orang yang merancangkan kegagalan singgah di hidupnya. Namun terkadang kita perlu memiliki sedikit kisah tentang kegagalan hidup, supaya berkaca dari kegagalan dan mengambil langkah yang lebih cerdas untuk membenahi kehidupan kita. (Byaz)