Suryajagad.Net – Bengawan Madiun debit airnya kembali meluap dan
merendam jalan raya yang menghubungan Kecamatan Kwadungan menuju arah Ngawi.
Akibat kondisi jalan yang terendam banyak kendaran roda dua yang tak bisa
melintas.
Menyikapi agar kendaraan roda dua
bisa melintas, warga Desa Purwosari berinisiatif menyediakan gerobak dengan tariff
Rp. 10.000 sekali menyeberang.
Sementara itu akibat luapan air Bengawan
Madiun tersebut, area persawahan para petani yang berada disekitar aliran
Bengawan Madiun yang baru memasuki masa tanam banyak yang terendam. Para petani
berharap agar banjir yang merendam sawah mereka segera surut.
“Kami berharap agar banjir yang
merendam area persawahan yang baru saja memasuki masa tanam lekas surut. Karena sebagian sawah
milik para petani sudah ditanami padi yang baru berusia 3 – 4 hari. Bilamana
banjir tidak segera surut otomatis kami mengalami kerugian. Karena harus melakukan penanaman ulang,” terang salah satu
Petani yang enggan disebutkan namanya. Kamis (10/11/2016)
Saat berita ini diturunkan kondisi Bengawan Madiun debit airnya sudah mulai menyurut. Bengawan Madiun rentan akan debit airnya meningkat bila wilayah Ponorogo, Madiun intensitas curah hujannya tinggi. Karena aliran airnya mengalir ke Bengawan Madiun dan bisa menggenangi wilayah Ngawi yang berada diseputar aliran Bengawan tersebut. (Byaz)
![]() |
Banyak Kendaran Roda Dua Yang Macet Karena Dipaksakan Untuk Menyeberang |
Saat berita ini diturunkan kondisi Bengawan Madiun debit airnya sudah mulai menyurut. Bengawan Madiun rentan akan debit airnya meningkat bila wilayah Ponorogo, Madiun intensitas curah hujannya tinggi. Karena aliran airnya mengalir ke Bengawan Madiun dan bisa menggenangi wilayah Ngawi yang berada diseputar aliran Bengawan tersebut. (Byaz)