Suryajagad.Net – Komunitas Penggiat Sosial Gerakan Ngawi Peduli
(GNP) bergentayangan menyambangi orang pinggiran bersinergi dengan Mitra Sukses
Bersama (MSB). Berusaha untuk saling bergandengan tangan dalam
mensosialisasikan rasa kepedulian sosial kemanusian dan menjalin kemitraan
dalam kemandirian kewirausahaan.
Dalam gerakan nyata antara GNP
dengan MSB melakukan bakti sosial dengan menyambangi dan memberkan santunan
untuk Mbah Rasinem (65) warga Banjaransari, Padas, Ngawi dan Mbah Kamini (95)
Warga Desa Geneng, Kecamatan Geneng, Ngawi. Senin (21/11/2016)
Mbah Rasinem (65) semenjak
mangalami sakit yang sudah hampir 20 hari dirawat oleh Siti (24) cucunya yang
keseharian berpenghasilan sampingan menganyam tas dengan upah Rp.7.500. Sedangkan
sang suami bekerja serabutan sebagi buruh tani. Dengan penghasilan yang
pas-pasan tersebut dia harus merawat neneknya yang sedang sakit. (Baca GNP Sambangi Mbah Rasinem Yang Tinggal Dengan Cucunya
)
“Sudah hampir 20 hari nenek sakit
dan saya boyong kerumah untuk dirawat. Nenek juga sudah pernah dilakukan rawat
inap di Puskesmas Padas seminggu. Dikarenakan tidak terdaftar dalam Kartu
Indonesia Sehat (KIS) terpaksa dibawa pulang dan dilakukan rawat jalan, “
terang Siti saat ditemui Komunitas Penggiat Sosial Gerakan Ngawi Peduli (GNP)
dan Mitra Sukses Bersama (MSB) dalam rangka menyerahkan bantuan untuk kedua
kalinya di Kediamannya.
Lebih lanjut ibu muda satu anak
yang baru berusia 2 tahun menuturkan, dengan penghasilan pas-pasan menganyam
tas dengan upah Rp.7.500 persepuluh biji sehari, ditambah pengahasilan yang tak
pasti oleh suami yang bekerja serabutan sebagai buruh tani, kini harus merawat
nenek yang sedang sakit,” tuturnya.
Sementara itu seusai menyambangi
dan meyerahkan bantuan untuk Mbah Rasinem, Komunitas Penggiat Sosial Gerakan
Ngawi Peduli dan Mitra Sukses Bersama (MSB) melanjutkan misi sosial kemanusian
dengan mendatangi kediaman Mbah Kamini (95) warga Desa Geneng Kecamatan Geneng,Ngawi.
(Baca Nenek Sebatang Kara Mengkosumsi Nasi Aking
)
Untuk kesekian kalinya GNP
menyambangi dan menyerahkan bantuan untuk Mbah Kamini yang hidup sebatang kara.
Dalam usia senja segala sesuatu harus dikerjakan dengan sendiri. Untuk
berjalanpun nenek yang usianya hampir seabad tersebut sudah gontai. Namun
karena keadaan semua harus dilakukan dengan sendiri.
Gerakan Ngawi Peduli Terlahir Dari Kesederhanaan Tercipta Untuk Kebersamaan, Indahnya Saling Berbagi Sambut Senyum Mereka Esok Hari. (Byaz)
Berikut tayangan video kondisi kedua nenek yang hidup memprihatinkan:
Gerakan Ngawi Peduli Terlahir Dari Kesederhanaan Tercipta Untuk Kebersamaan, Indahnya Saling Berbagi Sambut Senyum Mereka Esok Hari. (Byaz)
Berikut tayangan video kondisi kedua nenek yang hidup memprihatinkan: