Suryajagad.Net - Jumlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menanjak
tajam dari 1.022 unit pada Tahun 2015 lalu, menjadi 12.848 unit tahun ini.
Sedikitnya ada 40 di antaranya bahkan mampu meraih omzet antara Rp300 Juta
hingga Rp8 Miliar per tahun.
Terkait hal tersebut Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko
Sandjojo mengatakan, ada banyak peluang kerjasama dan sinergi yang bisa
dilakukan antara BUMDes dengan badan-badan usaha besar lain, seperti BUMN dan
perusahaan swasta. Ia juga menegaskan, bahwa tak ada satupun lembaga ekonomi
maupun koperasi yang bertentangan dengan BUMDes.
“Semuanya saling melengkapi
untuk menggerakkan ekonomi desa. BUMDes dapat bekerjasama
dengan koperasi atau membentuk unit usaha koperasi sebagai bagian dari
unit usaha yang dikelola BUMDes,” ujar Menteri Eko. Seperti dalam rilis
Suryajagad.net dari laman Kemendesa.go.id (08/11/2016)
Menurutnya, keuntungan
BUMDes hadir sebagai misi ekonomi dan sosial. BUMDes Tirta Mandiri Desa Ponggok
Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten misalnya, yang telah berhasil meraih omzet
Rp8,2 Miliar per tahun.
“BUMDes Ponggok selain
memiliki misi untuk meningkatkan pemasukan APBDes (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa), juga menyimpan misi sosial untuk membantu warga miskin, jompo,
yatim piatu, dan beasiswa untuk mahasiswa dari desa setempat,” ungkapnya.
Menteri Eko melanjutkan,
untuk memperkuat kelembagaan dan peran BUMDes dalam menggerakkan ekonomi
desa, Kemendes PDTT telah bekerjasama dengan Kementerian BUMN untuk
mengembangkan HoldingBUMDes. Tujuannya adalah untuk mengkonsolidasikan
aset BUMDes, meningkatkan pengawasan, mendukung penguatan manajemen dan
kelembagaan BUMDes melalui dukungan teknis, fasilitasi permodalan dan jaringan
kerjasama.
Untuk itu Kemendes
PDTT menggelar Rembuk Desa Nasional yang dibuka kemarin malam di Jakarta
(07/11). Kegiatan tersebut digelar, dalam upaya memajukan ekonomi dan
pemerataan di desa-desa, Kemendes PDTTsemakin serius mendorong lahirnya
BUMDes–BUMDes baru. Dalam rembuk desa nasional tersebut, juga diberikan
apresiasi terhadap BUMDes terbaik.
Adapun peghargaan terhadap
BUMDes terbaik sesuai kategori tersebut di antaranya, Kategori Kreatif
BUMDes Karya Jaya Abadi – Kalimantan Tengah, Kategori Berkembang
BUMDes Mandiri Bersatu – Lampung, BUMDes Mandala Giri Amertha – Bali,
Kategori Trendy BUMDes Tirta Mandiri Ponggok – Jawa Tengah, Kategori Eco –
Agriculture BUMDes Amanah – Kalimantan Timur, Kategori Inovatif,
BUMDes Lentera – NTB, BUMDes Aneotob NTT, BUMDes Mandiri –
Sumatera Utara, Kategori Partisipatif BUMDes Blang Krueng – Aceh,
BUMDes Mattiro Bulu – Sulawesi Selatan.
Selanjutnya Kategori Rintisan Handycraft-Kerajinan Desain, BUMDes Tammangalle Bisa – Sulawesi Barat, Kategori Rintisan Berkembang, BUMDes Tunas Jaya Sasak – Sumatera Barat, BUMDes Karya Usaha – Bengkulu, BUMDes Cahaya Makmur – Sulawesi Tengah, Kategori Rintisan Tourism-Natural BUMDes Andal Berdikari – Bangka Belitung, Rintisan Eco-Agriculture BUMDes Maju Makmur – Jawa Timur, Kategori Rintisan Partisipatif BUMDes Bebedahan Berkah – Banten. (Byaz)
Selanjutnya Kategori Rintisan Handycraft-Kerajinan Desain, BUMDes Tammangalle Bisa – Sulawesi Barat, Kategori Rintisan Berkembang, BUMDes Tunas Jaya Sasak – Sumatera Barat, BUMDes Karya Usaha – Bengkulu, BUMDes Cahaya Makmur – Sulawesi Tengah, Kategori Rintisan Tourism-Natural BUMDes Andal Berdikari – Bangka Belitung, Rintisan Eco-Agriculture BUMDes Maju Makmur – Jawa Timur, Kategori Rintisan Partisipatif BUMDes Bebedahan Berkah – Banten. (Byaz)