Suryajagad.Net – Roda kehidupan Manusia tidak stabil. Kadang mengalami
posisi diatas dan kadang pula mengalami keterpurukan di bawah. Namun apabila
kita bisa membuka hati dan melihat ke bawah, masih banyak saudara kita yang
mengalami nasib kurang beruntung.
Seperti yang dialami Mbah Pagi
(70), hampir 14 tahun suami dari Mbah Jinem (60) ini tergelatak tak berdaya. Kakek
3 anak ini dugaan, mengalami pengapuran tulang (Osteoporosis), sehingga menyebabkan
kondisi tubuhnya lemas tak berdaya, terbaring diatas ranjang. Mbah Jinem tidak bisa berbuat banyak dengan
kondisi suaminya.
Sementara itu ketiga anak dari
Mbah Pagi, semenjak berumah tangga sudah ikut dengan suaminya. Dan ekonomi anak-anaknya
itupun juga belum mapan. Dalam kondisi sakit, terbaring tak berdaya, Mbah Jinem
dengan setia, menjaga, merawat dan melayani suaminya. Mbah Jinem berharap akan
adanya para dermawan yang peduli untuk membantu meringankan beban hidupnya.
“Tak ada yang bisa saya lakukan
selain menunggu dan merawat suami dengan kondisi serba keterbatasan. Ketiga anak-anak
juga sudah repot dengan keluarganya. Terkadang mereka juga sering datang untuk
menengok,"tutur Mbah Jinem dengan bahasa Jawa khasnya, saat ditemui Koresponden Suryajagad.Net. Kamis (08/12/2016)
Hanya doa dan pasrah tambah Mbah Jinem yang bisa dilakukan dalam menjalani garis
kehidupan ini. Sebenarnya sangat berharap akan adanya para dermawan yang sudi
untuk membantu meringankan beban keluarga kami,” pungkas warga Desa Banjaransari, Padas, Ngawi tersebut.
Pada dasarnya manusia merupakan makluk
sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain. Apalagi hidup ditengah masyarakat harus saling menghormati, mengasihi dan peduli
terhadap berbagi macam keadaan disekitarnya.
Kepedulian bukan berarti
mencampuri urusan orang lain, akan tetapi lebih pada menyelesaikan permasalahan
orang lain yang berlandaskan tanpa pamrih. Peduli pada sesama terhadap
kehidupan bermasyarakat dimulai dari memberi bukan menerima.
Peduli untuk sesama tidak banyak
untuk saat ini dilakukan oleh banyak orang. Banyak yang merasakan makin sedikit
orang yang memilik rasa peduli untuk sesama. Cenderung menjadi individualistis
dan mementingkan diri sendiri. Berjiwa sosial dan senang membantu merupakan
sebuah ajaran universal dan diajarkan oleh semua Agama. Namun kepekaan untuk
melakukan itu semua membutuhkan proses melatih dan mendidik.
Pewarta : Anna
Editor Berita : Byaz