![]() |
Komunitas Penggiat Sosial Gerakan Ngawi Peduli Saat Menyambangi Siti Aisyah |
Suryajagad.Net - Seiring dengan arus modernisasi dan globalisasi
yang masuk dalam kehidupan kita saat ini, termasuk serangan pengaruh budaya
barat yang begitu sedemikian dahsyatnya menerpa generasi muda kita, yang
dampaknya tidaknya di kota metropolitan saja, namun sudah sampai ke
daerah-daerah nusantara pelosok, yang sudah tidak mampu lagi dibendung oleh
pemerintah kita yang menyebabkan, perubahan yang sangat mendasar pada tatanan
kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.
Ini menimbulkan pengaruh yang
luar biasa terhadap budaya yang selama ini dijunjung tinggi oleh bangsa ini,
yakni budaya saling berbagi, tolong-menolong, kebersamaan bergotong-royong yang
menjadi alat pemersatu kebhinekaan negara tercinta ini, seiring berjalannya
waktu telah berubah dengan kecepatan yang sangat tinggi menjadi
sifat-sifat egoistis, individualistik dan sifat masa bodoh serta tidak mau lagi
peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya, baik itu tetangga, sahabat karib,
termasuk keluarganya sendiri, dan ini sangat membahayakan jika generasi muda
kita memiliki sifat dan kepribadian seperti ini.
Hilangnya rasa tolong-menolong
antar sesama. Kemiskinan dan kebodohan yang semakin merajalela, itu semua
karena sikap mereka tidak peduli, tidak mau berbagi ilmu dan pengalaman.
Kemiskinan dan kebodohan sebenarnya mampu diatasi secara perlahan-lahan, jika seluruh
masyarakat sama-sama mau bergotong-royong, bersama-sama seluruh elemen baik
lembaga sosial atau kemanusiaan dan Pemerintah.
Meningkatkan rasa peduli kita,
baik kepada sesama ataupun pada lingkungan. Meningkatkan rasa peduli itu tidak
sulit, kita hanya harus bisa saling memberi, berbagi, menjaga, mengerti, dan
saling menyayangi. Dengan demikian melakukan hal demikian kita mulai bisa
menumbuhkan rasa peduli kita. Rasa peduli bisa kita pisa menjadi 2, yaitu
peduli pada sesama manusia dan peduli pada lingkungan. Semuanya memberikan
hal-hal positif.
Menumbuhkan kepekaan untuk saling
berbagi, peduli, dan empati diawali dari diri sendiri. Menanamkan sikap positif
dalam hati. Berbaik sangka terhadap seseorang, akan mempermudah kita semakin
mendekat pada rasa kasih sayang dan kepedulian. Dengan itu pula kita mampu
mengurangi sifat egois. Turut merasakan penderitaan orang lain sehingga
mengerti akan keadaan yang dialami orang lain.
Empati dapat menjadi kunci menaikkan integritas dan kedalaman hubungan dengan orang lain. Semakin kita dekat dan merasakan kesusahan atau penderitaan yang dialami orang lain, maka kita akan semakin mengerti dan menyadari betapa berartinya hidup kita. Mungkin kita akan merasa lebih beruntung karena tidak sampai mengalami penderitaan yang demikian.
Empati dapat menjadi kunci menaikkan integritas dan kedalaman hubungan dengan orang lain. Semakin kita dekat dan merasakan kesusahan atau penderitaan yang dialami orang lain, maka kita akan semakin mengerti dan menyadari betapa berartinya hidup kita. Mungkin kita akan merasa lebih beruntung karena tidak sampai mengalami penderitaan yang demikian.
Sumber : Dompet Dhuafa
Editor : ByazBerikut video GNP dalam berbagi kebahagian :