Suryajagd.Net - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan bahwa kuota
haji Indonesia tahun 2017 adalah 221 ribu. Ada kenaikan kuota yang cukup
signifikan di tahun ini, yaitu 52.200 jemaah.
Dilansir dari laman
Kemenag.go.id, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku bersyukur dengan
kenaikan ini. Menurutnya, peningkatan ini sangat berarti karena sudah empat
tahun kuota Indonesia dipotong 20% sehingga tinggal 168.800 jemaah.
"Mudah-mudahan ini akan
semakin memperpendek antrian para calon jamaah haji Indonesia," kata Menag
usai menyampaikan sambutan pada acara Halaqah Ulama 'Refleksi 33 tahun Khittah
NU' yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Situbondo,
Kamis (12/01/2017).
Menurut Menag, antrian jemaah
haji Indonesia saat ini cukup panjang, meski berbeda-beda antar provinsi.
Ditanya soal pemanfaatan kuota, Menag mengatakan bahwa itu akan diprioritaskan
bagi yang belum berhaji.
"Prioritas betul-betul
ditujukan bagi yang belum berhaji sama sekali," ujar Menag. Karenanya,
Menag berharap jemaah yang sudah pernah berhaji untuk bisa berbesar hati
memberikan kesempatan kepada sesama saudaranya yang belum berhaji.
Menag mengatakan bahwa kewajiban
berhaji hanya sekali. Mereka yang sudah pernah menjalankan, sesungguhnya sudah
tidak berkewajiban lagi untuk berhaji. "Kewajibannya sudah gugur maka kita
beri kesempatan bagi yang belum berhaji sama sekali," terangnya.
Di tempat terpisah, Dirjen
Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Abdul Djamil menegaskan bahwa setelah
kuota diumumkan, maka pihaknya saat ini tengah melakukan berbagai persiapan
penyelenggaran ibadah haji 2017. Persiapan itu bahkan sudah dilakukan sejak
akhir tahun 2016 lalu.
Menurut Abdul Djamil, ada tiga
fokus yang akan dilakukan ke depan. Pertama, pembahasan Biaya Penyelenggaraan
Ibadah Haji (BPIH) dengan DPR RI. Setiap tahun, BPIH dibahas bersama dengan
Komisi VIII DPR. Hasil pembahasan antara kedua belah pihak ini kemudian dibawa
ke Presiden untuk diterbitkan Keputusan Presiden tentang BPIH.
"Fokus kedua terkait
persiapan kegiatan dalam negeri yang meliputi: pelunasan, konsolidasi dengan
pihak terkait, persiapan embarkasi, manasik haji, dan lainnya," ujarnya.
Selain persiapan dalam negeri,
lanjut Abdul Djamil, jajarannya juga akan fokus pada persiapan layanan jemaah
haji di Arab Saudi. "Fokus ketiga adalah kordinasi dengan instansi di Arab
Saudi menyangkut akomodasi, transportasi, layanan armina, dan layanan
lainnya," katanya.
Mantan Rektor IAIN Walisongo
Semarang ini berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah
haji. Menurutnya, seiring dengan bertambahnya kuota jemaah haji, maka persiapan
yang harus dilakukan juga perlu ditambah. (Byaz)