Suryajagad.Net – Perjuangan hidup Sumiati (30) perajin parutan
kelapa tradisional yang berpenghasilan Rp.8.000 sehari untuk membantu
meringankan beban suami yang bekerja serabutan menjadi buruh harian. Dengan berpenghasilan
pas-pasan, Sumiati merawat kedua orang tuanya yang sedang sakit-sakitan.
Saat ditemui Komunitas Penggiat
Sosial Gerakan Ngawi Peduli (GNP) yang bersinergi dengan Mitra Sukses Bersama
(MSB) dikediamannya Dusun Jambe, Desa Gemarang, Kedunggalar, Ngawi. Senin
(20/03/2017) Sumiati sedang mengerjakan kerajinan membuat parutan kelapa
tradisional.
“Kerajinan membuat parutan kelapa
tradisional ini, saya lakukan untuk membantu meringankan beban suami yang
bekerja serabutan. Bahan dari kerajinan parutan kelapa ini semua dikirim oleh
tetanggan Desa. Sedangkan saya hanya mengerjakan pembuatannya dengan opah
perbiji mendapat penghasilan Rp.800. (Delapan Ratus Rupiah). Dan dalam sehari
bisa menyelesaikan 10 biji parutan kelapa,” tutur Sumiati.
Dalam kondisi perekonomian yang
pas-pasan, Sumiati merawat kedua orang tuanya, Mbah Wakimin (80) dan Mbah
Masirah (75) yang sedang sakit-sakitan. Dalam kesempatan bergentayangan
menyambangi keluarga perajin parutan kelapa tersebut. Komunitas Penggiat Sosial
Gerakan Ngawi Peduli (GNP) yang bersinergi dengan Mitra Sukses Bersama
menyerahkan bantuan.
Bukan dari besar kecilnya nominal dalam berbagi kebahagian. Namun berapapun nilainya sangat berati bagi mereka saudara kita yang membutuhkan bantuan. Gerakan Ngawi Peduli Terlahir Dari Kesederhanaan Tercipta Untuk Kebersamaan, Indahnya Saling Berbagi Sambut Senyum Mereka esok Hari. (Byaz)
Bukan dari besar kecilnya nominal dalam berbagi kebahagian. Namun berapapun nilainya sangat berati bagi mereka saudara kita yang membutuhkan bantuan. Gerakan Ngawi Peduli Terlahir Dari Kesederhanaan Tercipta Untuk Kebersamaan, Indahnya Saling Berbagi Sambut Senyum Mereka esok Hari. (Byaz)