Suryajagad.Net – Sudah hampir 25 tahun, Sugi (42) mengalami
depresi. Berbagai macam pengobatan telah dilakukan oleh keluarganya. Namun
hingga saat ini warga Desa Babadan, Paron, Ngawi tersebut, masih belum juga sembuh dan harus dirantai kakinya
agar tidak mengamuk serta keluyuran.
Menurut keterangan dari Robiyatun
(65) Ibunda dari gadis malang tersebut, semenjak pulang dari Jakarta saat
merantau, kejiwaanya terganggu. Sering mengamuk dan ngomong sendiri dan dengan
terpaksa harus dirantai kakinya.
“Sudah lama Sugi ini mengalami
gangguan jiwanya. Seingat saya semenjak pulang merantau dari Jakarta, kondisi
kejiwaanya terganggu. Berbagai macam pengobatan telah dilakukan, namun hingga
saat ini belum juga ada hasil yang signitifkan,” terang Robiyatun dengan bahasa
Jawa, saat ditemui Team Komunitas Penggiat Sosial Gerakan Ngawi Peduli (GNP)
yang bersinergi dengan Mitra Sukses Bersama (MSB). Selasa (21/03/2017)
Sementara itu, menurut Ketua
Pusat Komunitas Penggiat Sosial Gerakan Ngawi Peduli (GNP) Rayunk Wongawi
mengatakan, akan berusaha mengupayakan kesehatan dari Sugi agar bisa kembali
sembuh normal.
“Kami dari GNP yang bersinergi
dengan MSB , akan berusaha mengupayakan kesembuhan dari Sugi ini agar bisa kembali sembuh normal.
Menginggat sudah sekian lama Sugi harus dirantai kakinya dan saat ini dirawat
oleh ibunya yang sudah renta. Sementara itu Asmo Rimin Ayah dari Sugi sudah
jompo dan sangat membutuhkan perawatan,” jelasnya.
Gerakan Ngawi Peduli Terlahir Dari Kesederhanaan Tercipta Untuk Kebersamaan. Indahnya Saling Berbagi sambut Senyum Mereka esok Hari. (Byaz)
Berikut video LIVE Kondisi Sugi :
Gerakan Ngawi Peduli Terlahir Dari Kesederhanaan Tercipta Untuk Kebersamaan. Indahnya Saling Berbagi sambut Senyum Mereka esok Hari. (Byaz)
Berikut video LIVE Kondisi Sugi :